Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:33:52【Resep Pembaca】258 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(381)
Artikel Terkait
- Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG
- Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim
- Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka
- SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
- Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
- BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
Resep Populer
Rekomendasi

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan

Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar

Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng

Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar

Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes

Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi